Kupas Ringkas Desain Eksterior

Desain eksterior rumah yang lebih pas (Foto: Max Vakhtbovych)

Desain eksterior merujuk pada penampilan luar suatu bangunan atau produk. Desain eksterior biasanya mencakup bentuk, warna, tekstur, dan elemen-elemen lain yang membentuk keseluruhan penampilan luar suatu bangunan atau produk.

Desain eksterior merupakan bagian dari desain arsitektur dan merupakan aspek yang penting dalam mempengaruhi penampilan suatu bangunan atau produk. Desain eksterior yang baik dapat meningkatkan estetika bangunan atau produk serta membuatnya terlihat lebih menarik dan indah. Selain itu, desain eksterior yang tepat juga dapat membantu meningkatkan nilai ekonomis suatu bangunan atau produk.

Desain eksterior juga harus memperhatikan faktor-faktor seperti ketersediaan material, biaya, dan kebutuhan fungsional suatu bangunan atau produk. Desain eksterior yang baik harus mempertimbangkan kebutuhan fungsional bangunan atau produk serta harus memenuhi standar-standar keamanan dan keselamatan yang berlaku.

Desain eksterior juga harus mempertimbangkan konteks lingkungan sekitar bangunan atau produk, termasuk faktor iklim, topografi, dan gaya arsitektur yang ada di sekitar bangunan tersebut. Desain eksterior yang tepat dapat membantu menyatukan bangunan atau produk dengan lingkungannya sehingga terlihat selaras dan harmonis.

Desain eksterior dapat digunakan untuk berbagai jenis bangunan, termasuk rumah tinggal, gedung perkantoran, gedung sekolah, rumah sakit, hotel, dan masih banyak lagi. Desain eksterior juga dapat digunakan untuk produk-produk lain seperti mobil, pesawat, dan barang-barang elektronik.

Dalam perencanaan arsitektur, desain eksterior merupakan bagian yang penting karena mempengaruhi penampilan luar suatu bangunan atau produk. Desain eksterior harus dipertimbangkan dengan seksama agar sesuai dengan kebutuhan fungsional bangunan atau produk, serta memenuhi standar-standar keamanan dan keselamatan yang berlaku. Desain eksterior juga harus mempertimbangkan konteks lingkungan sekitar bangunan atau produk, termasuk faktor iklim, topografi, dan gaya arsitektur yang ada di sekitar bangunan tersebut.

Aliran-aliran Desain Eksterior

Berikut ini adalah beberapa aliran desain eksterior yang sering digunakan dalam arsitektur:

  1. Desain Arsitektur Klasikal: Aliran ini mengacu pada arsitektur Yunani dan Romawi klasik, yang ditandai dengan bentuk-bentuk geometris yang sederhana dan proporsi yang simetris.
  2. Desain Arsitektur Barok: Aliran ini mengacu pada arsitektur Eropa abad ke-17 dan ke-18, yang ditandai dengan bentuk-bentuk yang kompleks dan ornamental.
  3. Desain Arsitektur Neoklasik: Aliran ini mengacu pada arsitektur klasik yang diadaptasi ke dalam bentuk-bentuk modern.
  4. Desain Arsitektur Gothic: Aliran ini mengacu pada arsitektur abad pertengahan Eropa, yang ditandai dengan bentuk-bentuk tajam dan ornamental yang kompleks.
  5. Desain Arsitektur Renaissance: Aliran ini mengacu pada arsitektur Eropa abad ke-15 dan ke-16, yang ditandai dengan bentuk-bentuk yang simetris dan proporsi yang seimbang.
  6. Desain Arsitektur Modern: Aliran ini mengacu pada arsitektur abad ke-20, yang ditandai dengan bentuk-bentuk sederhana dan geometris, serta penggunaan material-material baru seperti beton bertulang dan kaca.
  7. Desain Arsitektur Futuristik: Aliran ini mengacu pada arsitektur yang diantisipasi akan ada di masa depan, yang ditandai dengan bentuk-bentuk yang unik dan futuristic.
  8. Desain Arsitektur Ekologis: Aliran ini menekankan pentingnya konservasi energi dan sumber daya alam, serta mencoba menyatukan bangunan dengan lingkungannya dengan cara yang ramah lingkungan.

Fungsi Desain Eksterior Rumah

Desain eksterior merupakan bagian penting dari arsitektur bangunan rumah karena mempengaruhi penampilan luar suatu bangunan. Desain eksterior yang baik dapat meningkatkan estetika bangunan serta membuatnya terlihat lebih menarik dan indah. Selain itu, desain eksterior yang tepat juga dapat membantu meningkatkan nilai ekonomis suatu bangunan.

Desain eksterior juga harus memperhatikan faktor-faktor seperti ketersediaan material, biaya, dan kebutuhan fungsional suatu bangunan. Desain eksterior yang baik harus mempertimbangkan kebutuhan fungsional bangunan serta harus memenuhi standar-standar keamanan dan keselamatan yang berlaku.

Desain eksterior juga harus mempertimbangkan konteks lingkungan sekitar bangunan, termasuk faktor iklim, topografi, dan gaya arsitektur yang ada di sekitar bangunan tersebut. Desain eksterior yang tepat dapat membantu menyatukan bangunan dengan lingkungannya sehingga terlihat selaras dan harmonis.

Desain eksterior juga dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan keamanan bangunan. Misalnya, dengan menempatkan jendela pada posisi yang tepat, maka akan membantu meningkatkan pencahayaan alami dan ventilasi bangunan, sekaligus mengurangi beban pemanasan atau pendinginan. Desain eksterior yang baik juga harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti keamanan dan privasi penghuni.

Jenis Desain Eksterior yang Cocok untuk Daerah Tropis Padat Penduduk

Untuk daerah tropis seperti perkampungan di perkotaan Indonesia, desain eksterior yang cocok adalah desain yang memperhatikan faktor iklim dan kondisi lingkungan sekitar. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam desain eksterior untuk daerah tropis seperti ini adalah:

  1. Penggunaan material yang tahan terhadap panas dan kelembaban: Material-material seperti kayu, batu bata, atau keramik dapat menjadi pilihan yang baik karena tahan terhadap panas dan kelembaban yang tinggi.
  2. Penggunaan atap yang efisien: Atap yang terbuat dari material yang cerah atau memantulkan sinar matahari dapat membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan. Selain itu, atap yang memiliki sistem drainase yang baik juga dapat membantu mengatasi masalah hujan yang lebat.
  3. Penggunaan jendela yang tepat: Jendela yang terletak di sisi utara atau selatan bangunan dapat membantu meningkatkan pencahayaan alami dan mengurangi beban pemanasan atau pendinginan. Selain itu, jendela yang memiliki ukuran yang sesuai dan dilengkapi dengan kaca yang tahan terhadap panas juga dapat membantu menjaga suhu yang nyaman di dalam bangunan.
  4. Penggunaan pagar atau tembok yang tepat: Pagar atau tembok yang memiliki ukuran yang sesuai dan terbuat dari material yang tahan terhadap panas dan kelembaban dapat membantu meningkatkan privasi dan keamanan bangunan.
  5. Penggunaan taman atau landscape yang tepat: Penggunaan taman atau landscape yang tepat dapat membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan serta meningkatkan estetika dan kenyamanan bangunan. Penanaman pohon-pohon yang memantulkan sinar matahari atau tanaman-tanaman yang tahan terhadap panas dapat menjadi pilihan yang baik.

Tinggalkan Balasan

https://wcu.unila.ac.id/thai/ https://manajemen.fe.uin-malang.ac.id/wp-content/fonts/image/